Jumat, 09 November 2018

Elemen dan Karakteristik Sistem Informasi Psikologi Serta Model Sistem Informasi Psikologi


Nama : Sufi Ghossan
NPM : 16515698
Kelas : 4PA10
Dosen : Fettiana Gianadevi


A. Elemen Sistem

Menurut  Amsyah (2005) elemen sistem terdiri dari empat subsistem, yaitu:
  1. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). 
  2. Pengolahan. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
  3. Keluaran (output). Merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
  4. Umpan balik/kontrol. Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
B. Karakteristik Sistem

Menurut Hutahaean (2015) Sistem itu dikatakan sistem yang baik, jika memiliki delapan karakteristik yaitu:
  1. Komponen. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama mmbentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 
  2. Batasan sistem (Boundary). Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
  3. Lingkungan luar sistem (environtment). Lingkungan luar sistem (environtment) adalah diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan dapat bersifat menguntungkan  yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan meengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
  4.  Penghubung sistem (interface). Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan subsitem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsitem ke subsitem lain. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem lain melalui penghubung.
  5. Masukkan sistem (input). Masukkan adalah energy yang dimasukan ke dalam sistem, yang dapat berupa perawatan (maintenance input), dan masukan sinyal (signal input). Maintenace input adalah energy yang dimasukan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah energy yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem computer program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
  6. Keluaran sistem (output). Keluaran sistem adalah hasil dari energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas yang merupakan sisa pembuangan sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
  7. Pengolahan sistem. Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran. Sistem produksi akan akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, system akutansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
  8. Sasaran sistem. Suatu sistem pasti mempunyai  tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

C. Model sistem informasi psikologi secara manual

Model sistem secara manual yang digunakan adalah Tes APM (Advanced Progressive Matrices). Tes ini merupakan salah satu alat tes non verbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan dalam hal pengertian dan melihat hubungan-hubungan bagian gambar yg tersaji serta mengembangkan pola fikir yang sistimatis penyajiannya dapat dilakukan secara klasikal dan individu. APM diciptakan oleh J.C. Raven pada tahun 1943, tes ini digunakan untuk remaja dan orang dewasa yang diprediksikan memiliki kemampuan di atas rata-rata. 

Tes APM terdiri dari 2 set dan bentuknya non verbal. Set 1 disajikan dalam buku tes yang terdiri dari 12 soal dan set 2 terdiri dari 36 soal. Waktu yang dipelukan untuk mengerjakan tes ini adalah 35 menit, dimana 10 menit untuk  pengerjaan Set I dan 25 menit untuk Set II. Variasi soal disusun mulai dari yang mudah sampai yang paling susah. Dan Tes ini digunakan untuk mengatur tingkat inteligensi, disamping untuk tujuan analisis klinis.


Sumber:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT. Gramedia pustaka umum
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish Publisher

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rancangan Aplikasi Sistem Informasi Psikologi

Nama Kelompok Fahri 12515386 Sufi Ghossan 16515698 Rancangan Aplikasi Tes APM Model sistem secara manual yang digunakan adalah...