Saya
bernama Sufi Ghossan, dalam tulisan ini saya
akan menceritakan tentang pencapaian saya juara pertama mewarnai tingkat SD
tahun 2005, ketika berusia enam tahun kelas satu SD. Mewarnai atau menggambar
itu adalah hobi sekaligus pengalaman saya sewaktu masih kecil.
Saya
menyukai seni menggambar dari Ayah saya, mungkin bakat turunan dari Ayah, jadi
saya suka dengan yang namanya menggambar. Sebelum masuk Sekolah Dasar saya
sering mencorat-coret tembok rumah dengan maksud ingin menggambar apa saja yang
terlintas dalam imajinasi saya saat masih kecil, bukan gambar bagus yang saya
dapat, tetapi gambar abstrak tak jelas yang saya gambar di tembok rumah.
Pada
saat masuk SD kelas satu, dari semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah,
saya paling suka pelajaran Seni Budaya Dasar, karena sudah jelas dalam
pelajaran ini diharuskan untuk menggambar lalu di nilai oleh guru, dan hal ini yang
saya suka pada saat itu. Saya ingat ketika saya menggambar, ada dua gunung
diapit oleh jalanan ditengah-tengahnya, lalu ada rumah, sawah-sawah, diatasnya
ada matahari, awan dan burung.
Gambar ini menjadi gambar legendaris pada zaman
sekarang.
Dan
ternya ada didunia nyata.
Lanjut,
cerita singkat mengenai lomba mewarnai, saya tidak ingat tanggal dan bulan
berapa, yang pasti pada tahun 2005. Lomba diikuti oleh semua siswa/i kelas
satu. Beberapa anak masuk dalam rungan kelas, lalu kertas bergambar dibagikan
satu-satu pada setiap anak, untuk mewarnainya bawa pensil warna sendiri dan
mulailah saya menggambar. Saya memilih warna-warna yang saya suka. Gambar itu
berupa ikon Curcuma Plus, kalau tidak salah dalam gambar itu ada dua anak kecil
yang terlihat riang gembira bersama, sepertinya kakak beradik. Tidak lama waktu
batas lomba telah selesai.
Pada
saat sebelum ikut lomba, saya melihat deretan piala itu, sangat menarik untuk
dibawa pulang tapi itu hanya angan-angan saya saat itu. Setelah ikut lomba dan
setelah hari itu, saya berada dikelas, lalu ada guru yang datang kemudian menyebut
nama saya, saya ikut dengan guru itu, dengan polosnya karena tidak tau untuk
apa, saya ikut saja. Dan ternyata didalam ruangan guru atau kelas, saya lupa. Saya
diberi selamat oleh beberapa guru kemudian saya diberi piala dan sebuah amplop.
Saya
senang karena saya dapat apa yang saya mau. Setibanya dirumah, saya mengejutkan
Ibu, dengan langsung menunjukan piala itu dihadapannya, terlihat bahagia karena
itu adalah piala pertama saya saat berusia 6 tahun.
Demikian
cerita singkat ini, semoga ini bisa menjadi motivasi bagi yang membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar