Senin, 10 Oktober 2016

Junking Internet




    Makalah Psikologi & Teknologi Internet
“JUNKING INTERNET”



Disusun Oleh :
Abyan Dwi Harpan (10515049)
Fikri Dio Aisy N. (12515672)
Hafidz Syams A.R. (12515986)
Sufi Ghossan (16515698)
                                                Kelas : 2PA10                


Fakultas Psikologi S-1 Psikologi
Universitas Gunadarma 2016



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Allah Yang  Maha Esa. Shalawat Serta Salam di limpah kan kepada Rasullah SAW. Kami bersyukur pada ilahi robbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya kepada penulis sehingga makalah yang kami susun dapat di selesaikan dengan tepat waktu.
            Susunan makalah yang kami buat dengan keterbatasan pengetahuan yang kami punya dengan materi JUNKING INTERNET yang bisa mungkin kami tuangkan pemikiran kami dalam bentuk makalah yang sederhana ini.
            Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kepada para pembaca kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





Penulis











Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan internet, banyak dibangun sistem berupa layanan yang bersifat aplikatif dan real-time, yang memungkinkan seorang pengguna mengaksesnya dari mana saja dan mendapatkan informasi terkini. Saat ini internet memiliki beragam layanan aplikasi web yang kompleks. Maka dari itu tugas ini dibuat agar semua orang tau beberapa layanan aplikasi di internet.














                                        Daftar isi
Kata pengantar......................................................................................................... 1
Latar belakang......................................................................................................... 2
Daftar isi.................................................................................................................. 3
1.      A. Definisi................................................................................................... 4
2.      B. Contoh Kasus.......................................................................................... 4
3.      C. Analisa Kasus......................................................................................... 4
Daftar Pustaka......................................................................................................... 7

















A.   Definisi
            Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern ini, penggunaan teknologi internet sudah seperti kebutuhan pokok baik untuk kalangan orang tua, remaja, bahkan anak-anak. Selain memudahkan untuk berkomunikasi, internet juga digunakan untuk mencari informasi. Tetapi dengan banyaknya penggunaan internet ini orang-orang terkadang tidak tahu tempat untuk mempublish tulisan atau postingan, membajak blog orang lain, lalu menyebarkan informasi yang tidak benar yang akhirnya melanggar nettiquette.
            Nettiquette singkatan dari Network etiquette, adalah kode etik dalam berprilaku selama seseorang melakukan aktifitas pada jaringan internet. Dalam penggunaan internet perlu diperhatikan berbagai aturan yang menghindari kita berperilaku tidak sesuai dengan seharusnya. Salah satu yang termasuk pelanggaran kode etik internet adalah junking.
            Junking dapat diartikan sebagai posting yang tidak pada tempatnya dan hanya merusak topik tersebut karena tidak berhubungan dengan topik yang dibahas, juga tidak bermanfaat bagi orang banyak atau yang biasa kita kenal dengan sebutan spamming. Orang yang melakukan junking disebut juga sebagai junker. Bentuk junking yang dikenal secara umum meliputi; penggunaan kata-kata sara, mengkonfrontasi seseorang, membuat tulisan atau postingan yang sama sekali tidak bermanfaat. Junking ini juga biasanya terjadi pada e-mail yang sering disebut junk mail. (Irwansyah, 2014).

B.   Contoh Kasus
Ada seseorang yang membuat thread di kaskus tentang penjualan barang elektronik yaitu keyboard. Lalu di thread yang dipostkan oleh orang tersebut, dikomentari oleh orang lain dengan membuat komentar menanyakan “Gan ane mau tanya berapa harga keyboardnya?”. Orang yang berkomentar itu tak hanya sekali menanyakannya, namun terus-menerus dengan komentar yang sama dalam waktu 5 menit bisa ada 20 komentar yang sama.  Ada juga yang berkomentar menggunakan emoticon dan gambar secara berulang-ulang tanpa maksud tujuan yang jelas.

C.   Analisa Kasus
Contoh kasus di atas menunjukkan bahwa seorang konsumen (junker) melakukan hal tersebut untuk mencari perhatian atau untuk menjatuhkan reputasi pembuat thread. Menurut Kasali (2007), terdapat Low profile – high profile factor yang menunjukkan seberapa jauh seseorang mempunyai keinginan untuk mencari perhatian. Low profile factor menggambarkan suatu karakter yang cenderung tidak ingin menonjolkan diri dan kurang terbuka terhadap perubahan. Sedangkan yang menggambarkan suatu karakter yang cenderung terbuka dan bertujuan untuk menonjolkan dirinya disebut high profile factor.
Kepribadian junker dapat dipengaruhi oleh beberapa factor baik dari pengaruh lingkungan, maupun diri sendiri. Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin (2003 : 19), faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu:
  1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
  2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupakan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
  3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap, dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku dalam pengambilan keputusan.
Lingkungan yang positif dapat mencegah timbulnya prilaku junking, sedangkan lingkungan yang buruk (negatif) serta kurangnya perhatian orang tua dan masyarakat setempat dalam mengontrol perilaku anak dapat melahirkan kepribadian junking, yang akan diaplikasikan oleh anak tersebut dalam kehidupan sehari-hari bahkan saat sudah dewasa. Kurt Lewin (dalam Azwar, 1995) merumuskan suatu model hubungan perilaku yang mengatakan bahwa perilaku adalah fungsi karakteristik individu dan lingkungan, yaitu karakteristik individu meliputi berbagai variable seperti motif, nilai-nilai, sifat kepribadian, dan sikap yang saling berinteraksi pula dengan faktor-faktor lingkungan dalam menentukan perilaku. Faktor lingkungan memiliki kekuatan besar dalam menentukan periaku, bahkan kadang-kadang kekuatannya lebih besar daripada karakteristik individu. Terlebih lagi di masa yang sudah modern ini kehidupan tidak bisa lepas dari internet. Junker dapat dengan mudah mengaplikasikannya di dunia maya khususnya KASKUS, seperti pada contoh kasus diatas.
Perilaku junking juga dapat mempengaruhi psikologis sesama pengguna layanan KASKUS. Menurut Rakhmat (2009) pada umumnya orang menggunakan internet untuk memuaskan kebutuhan psikologis. Sering terjadi juga orang menggunakan internet untuk menghilangkan perasaan tidak enak, misalnya; kesepian, kecewa, dan sebagainya. Internet digunakan untuk tanpa mempersoalkan isi pesan yang disampaikannya. Kehadiran internet bukan saja menghilangkan perasaan, ia pun menumbuhkan perasaan. Dalam hal ini junker mendapat kepuasan setelah melakukan junking, sekaligus merugikan pembuat thread karena dapat mempengaruhi pengguna lainnya, karena perilaku junking dapat menjatuhkan reputasi pembuat thread yang berdampak pada proses penjualan dalam thread tersebut. Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood, berpendapat bahwa terdapat suatu sikap yang ditimbulkan oleh seseorang terhadap suatu objek dapat berupa perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. (Azwar, 1995)
Pihak KASKUS (admin) menyadari kemungkinan yang merugikan pengguna layanannya. Oleh karena itu komentar junking segera dihapus untuk menghindari kerugian pihak manapun dan meningkatkan kenyamanan para pengguna layanan KASKUS.  


















Daftar Pustaka

Kasali, R. (2007). Membidik pasar indonesia segmentasi, targeting, positioning.
Jakarta: PT.Gramedia
Irwansyah, E. (2014). Pengantar teknologi informasi. Yogyakarta: Deepublish
Saladin, D. (2003). Manajemen pemasaran (analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian). Bandung: Linda Karya.
Rakhmat, J. (2009). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Azwar, S. (1995). Sikap manusia: teori dan pengukurannya. Ed.2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rabu, 05 Oktober 2016

Peranan Psikologi Dalam Industri dan Organisasi



Sebelum saya memberikan pemahaman saya tentang peranan psikologi dalam industri dan organisasi, saya akan memberikan pengertian tentang psikologi, industri, dan organisasi.
Psikologi adalah ilmu yang memperlajari tingkah laku manusia. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi. Sedangkan organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui warna orang-orang di bawah pengaruh manager tujuan bersama.

Menurut saya peranan psikologi dalam industri dan organisasi cukup penting, karena untuk membentuk suatu perusahaan yang baik dan mampu terus bersaing dengan perusahan lainnya di butuhkan karyawan yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Disini peran psikologi dibutuhkan, dalam perusahaan terdapat HRD yang bertanggung jawab atas karyawannya, karena HRD yang merekrut, menyeleksi, dan kopetensi.

Contohnya HRD membuat iklan lowongan pekerjaan dan merekrut sebanyak-banyaknya yang ingin bekerja di perusahaan tersebut, setelah merekrut karyawan ada tahap penyeleksian, karyawan di pilih yang terbaik dari yang terbaik atau sesuai kreteria yang di ingin suatu perusahaan, setelah tahap penyeleksian ada tahap kopetensi mengetes kemampuan parapekerja.

Rancangan Aplikasi Sistem Informasi Psikologi

Nama Kelompok Fahri 12515386 Sufi Ghossan 16515698 Rancangan Aplikasi Tes APM Model sistem secara manual yang digunakan adalah...